Pesantren Harus Aktif Membedah Pemikiran Kyai Nusantara
ANSOR, BALEKAMBANG – Peran pesantren di era terkini harus
mulai aktif membedah pemikiran dan karya kitab milik kyai Nusantara sendiri.
Pasalnya, pemikiran dan karya-karya ulama kita sendiri begitu hebat dan tidak
kalah dengan ulama negara lain.
Demikian salah pesan yang diungkapkan wakil ketua Komisi
VIII DPR RI, H. Noor Achmad, dalam Halaqah Kebangsaan yang diselenggarakan
Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, di PP Raudlotul Mubtadi’in , Balekambang,
Nalumsari Jepara, pada Sabtu (11/11/2017).
Di hadapan pimpinan pondok pesantren wilayah Jepara, Kudus, dan
Demak ini, wakil rakyat dari partai Golkar itu menyatakan, pesantren harus
terus aktif menggali khazanah pemikiran kyai kita. “Jangan hanya terbatas pada kajian
kitab kuning ulama salaf dari Timur Tengah,” kata mantan rektor Universitas
Wahid Hasyim Semarang tersebut.
Baca: Momentum MQK, Halaqah Kebangsaan Digelar di Balekambang
Banyak ulama-ulama kita yang keilmuwannya luar biasa. Noor Achmad menyebut salah satunya adalah KH. Sahal Mahfudz Pati dan KH M. Sya’roni Achmadi Kudus. “Karya-karya kyai tersebut luar biasa dalam khazanah keisalaman,” ungkap pria asal Kudus ini.
Ia menjelaskan kitab karya mbah Sahal, Thariqat al-Hushul
‘ala Ghayatil Wushul yang merupakan penjelas atas kitab Ghayatul Wushul,
merupakan karya luar biasa yang diakui ulama-ulama luar negeri. Begitu pula
karya dan pemikiran KH M. Sya’roni juga
luar biasa. “Yai Sya’roni karyanya cukup banyak. Diantaranya yang terkenal
adalah faraidussaniyyah, dan pemikiran ngaji tafsirnya. Ini perlu kita bedah
dan kita kaji,” jelasnya.
Hal itu ia ungkapkan dalam rangka untuk penguatan pesantren
dalam aspek kajian keilmuan. Penguatan pesantren dari sisi penguatan SDM juga
disorot untuk selalu ditingkatkan. Diantaranya adalah mengenai soal pendidikan
dan pengkaderan kyai terhadap
perkembangan teknologi dan informasi yang terus mengalamai percepatan dan
kemajuan.
Baca: Jateng Juara Umum MQK Nasional 2017
Dalam Halaqah Kebangsaan tersebut, hadir pula sebagai narasumber, dari Direktur Pontren dan Madin pada Kementerian Agama RI, Ahmad Jayadi dan kepala kantor wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, H. Farhani. Acara tersebut digelar dalam rangka memeriahkan kegiatan Nasional, Musabaqah Qiratul Kutub (MQK) tingkat Nasional yang akan digelar akhir November di pesantren ini. (Kharis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar