Banser Nalumsari Turut Andil Amankan MQK Nasional
ANSOR, BALEKAMBANG - Salah satu yang mengambil peran besar
dalam mendukung sukses Musabaqah Qiraatil Kutub (MKQ) ke-6 tingkat Nasional tahun
2017 di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadi’in, Balekambang, Nalumsari Jepara
adalah Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Di berbagai sudut ditempatkan sejumlah
anggota, untuk membantu pengaturan lalu lintas serta memberikan rasa aman
kepada para kiai, pejabat, santri dan masyarakat yang hadir dalam gelaran MQK.
Komandan Satkorcab Banser Jepara, M Abdul Jalal,
mengutarakan, pihaknya sudah mempersiapkan jajaran anggota Banser begitu
mendengar informasi MQK tahun 2017 akan digelar di Pondok Pesantren Roudlotul
Mubtadi’in, Balekambang asuhan KH. Muhammad Makmun Abdullah.
Dia menjelaskan, pada pembukaan MQK, Banser mengerahkan
sekitar 700 anggota. ‘’Dan setiap hari selama pelaksanaan MQK, terbagi dalam
dua kelompok. Kelompok pertama bertugas pukul 07.00 – 19.00, sedang kelompok
kedua pukul 19.00 – 07.00 dengan 12 petugas,’’ terangnya.
Untuk tugas sehari-hari, lanjutnya, petugas di back up dari
lima Satkoryon, yakni Satkoryon Mayong, Satkoryon Nalumsari, Satkoryon Welahan,
Satkoryon Kalinyamatan dan Satkoryon Pecangaan.
‘’Sistem tugas terbagi sesuai pos masing-masing. Dalam
melaksanakan tugas, anggota di bawah komanda Koordinator Lapangan (Korlap) yang
telah Saya tunjuk, yaitu Sahabat Zaenal Anwari, Komandan Satkoryon Nalumsari.
Korlap dibantu dua anggota Provost yang
berjaga sesuai dengan jadwalnya,’’ tuturnya.
Rencananya, kegiatan MQK yang diikuti oleh 1.456 santri dari 34 provinsi ini bakal ditutup oleh Sekretaris Jenderal Kementeraian Agama, Prof Dr Noor Syam MA pada Selasa (5/12/2017) malam .
Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Agama H. Lukman Hakim Saifuddin
pada 29 November lalu ini menyelenggarakan tiga perlombaan pokok dalam MQK.
Pertama, lomba membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab kuning. Total ada 25
bidang yang akan dikompetisikan dan terbagi dalam tingkatan, yakni ula (dasar),
wustha (menengah), dan ulya (tinggi).
Marhalah ula (tingkat dasar), terdiri atas lima bidang
lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh (sejarah),
dan Tauhid. Marhalah ula diikuti santri yang sudah berada di pesantren minimal
satu tahun, dan berusia maksimal lima belas tahun kurang sehari.
Untuk marhalah wustha (tingkat menengah), ada sembilan
bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh
(sejarah), Tafsir, Hadis, Ushul Fiqh, Balaghah, dan Tauhid. Bidang ini diikuti
para santri yang sudah menetap minimal 1 (satu) tahun di pondok pesantren
dengan usia maksimal 18 tahun kurang sehari.
Sedang untuk marhalah ulya (tingkat tinggi), ada 11 bidang
lomba. Selain sembilan bidang lomba seperti yang dilombakan pada tingkat
menengah, dua lainnya adalah bidang Ilmu Tafsir dan Ilmu Hadis. Marhalah ulya
ini akan diikuti santri yang sudah mukim di pesantren minimal satu tahun, dan
berusia maksimal 21 tahun kurang sehari.
Kedua, lomba debat konstitusi berbasis kitab kuning. Lomba
ini akan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris. Diikuti oleh mahasiswa Ma’had
Aly. Lomba ini merupakan ikhtiar Kemenag untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan tentang nasionalisme dalam Islam.
Baca: Jateng Juara Umum MQKNasional 2017
Ketiga, eksibisi. Yaitu pertunjukkan atraktif tentang nazham kitab populer di pondok pesantren yang diisi oleh Tim (maksimal 5 orang) dari setiap kafilah. Nazham yang akan ditampilkan antara lain dari kitab Alfiyah Ibn Malik (kitab berisi 1000 bait syair tentang ilmu gramatika Bahasa Arab).
Selain kegiatan pokok tersebut, ada sejumlah kegiatan
penunjang yang digelar di lokasi MQK. Kegiatan penunjang sifatnya tidak
dilombakan. Kegiatan itu adalah Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren, Sarasehan
dan Musyawarah MQK, Bazar dan Pameran Produk Pondok Pesantren, Diskusi
Kepesantrenan dan Kitab Kuning, Pentas Seni kaum santri. Pembukaan MQK N VI
sendiri, dimeriahkan dengan penampilan tarian ratu Kalinyamat. (Kharis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar