Ketum GP Ansor: Tak Boleh Kecil Hati saat Dihujat
ANSOR, REMBANG - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, H. Yaqut
Cholil Qoumas menegaskan kepada para kadernya untuk tidak berkecil hati saat
dihujat ketika menjaga Indonesia. Hal tersebut terlontar saat membuka pelatihan
Pendidikan Kader Nasional (PKN) angkatan ke-6 dan LI 2 di dua pondok pesantren,
Raudlatut Tholibien Leteh, dan Al Hamidiyah Lasem, Rembang, Jawa Tengah, yang diikuti
oleh perwakilan dari Aceh sampai Papua
Gus Yaqut Cholil menjelaskan, tema yang diambil dalam PKN
tersebut adalah “Yang Waras Jangan Ngalah” adalah sebagai bentuk penegasan sikap
Ansor yang tak tinggal diam ketika paham kebangsaan Indonesia diganggu. Misalnya, ketika Ansor dihujat saat menjaga gereja.
Menurutnya yang dijaga Ansor pada hakikatnya bukan gereja, melainkan komponen
bangsa yang pernah bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pria yang akrab disapa Gus Tutut ini menegaskan Ansor siap
turun bersama, jika diminta membantu menjaga keamanan ibadah umat beragama. Dia
berpesan ke seluruh kader Ansor termasuk Banser, agar tak berkecil hati ketika
dihujat demi menjaga Indonesia
Gerakan "yang waras tidak boleh ngalah, itu sekaligus
menjadi tema pengkaderan yang digelar dimulai tanggal 6 sampai 10 Desember
2017.
Menurut Gus Tutut, tema tersebut merupakan dawuh dari
Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri untuk menyikapi kondisi Indonesia yang
kian hari makin memprihatinkan.
Sebagai panglima tertinggi Banser, Gus Tutut menjelaskan
kalimat "yang waras tidak boleh ngalah" adalah agar segenap kader
Ansor dan Banser tidak mengalah terhadap kelompok pro-khilafah dan kelompok
yang ingin memecah belah NKRI.
"Ini bulan Desember, sebentar lagi saudara-saudara kita
kaum Nasrani akan merayakan hari besarnya. Pada saat saudara-saudara kita umat
Nasrani merayakan Natal, maka pada saat yang sama, kita (Ansor-Banser red),
memanen bully dimana-mana. Kita akan panen hujatan dimana-mana," jelas Gus
Tutut sebagaimana dilansir NU Online.
Ia menambahkan, sebagai penerus Nahdlatul Ulama, Ansor dan
Banser tidak boleh gentar dengan cacian, hinaan, dan hujatan, serta fitnah yang
terus-menerus menerjang Ansor dan Banser di manapun berada.
"Tidak usah kecil hati, jangankan kita cuma santri,
jangankan kita yang cuma Ansor Banser, kiai-kiai kita saja yang alimnya kayak
gitu, juga dihujat sama mereka. Jadi, kita jangan takut, dan sudah saatnya kita
untuk tidak mengalah" tambah Gus Tutut.
Ketika ada saudara kita sebangsa dan setanah air yang ikut
berjuang memerdekaan bengsa ini, kesulitan saat akan melaksanakan ibadah, maka
Ansor dan Banser harus menbantu memberikan pengamanan.
"Ketika kita menjaga gereja, bukan semata-mata kita
niatkan jaga gereja, melainkan, kita niatkan menjaga Indonesia. Sahabat
sekalian, Indonesia tidak ada jika tidak ada keberagaman, jika tidak ada Islam,
Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. Negeri ini beragam. Jadi, kalau ada
saudara-saudara kita yang ikut memerdekakan, menegakkan berdirinya negara ini,
tetapi dalam menjalankan ibadahnya mereka terganggu, maka kita wajib mengamankan,"
pungkasnya. (Kharis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar